Senin, 14 Mei 2012

AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI MATA UANG ASING


AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI MATA UANG ASING
Suatu entitas dapat melakukan aktivitas yang menyangkut valuta asing dalam dua cara, yaitu:
1.      Entitas mungkin memiliki transaksi dalam mata uang asing. Mata uang asing adalah suatu mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas, sedangkan definisi dari mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu entitas beroperasi.
2.      Memiliki kegiatan usaha luar negeri. Definisi dari kegiatan usaha luar negeri adalah suatu entitas yang merupakan entitas anak, perusahaan asosiasi, ventura bersama atau cabang dari entitas pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara atau menggunakan mata uang selain mata uang entitas pelapor.
3.      Selain dua diatas pemerintah juga berpera dalam hal ini
Disamping dua hal di atas, suatu entitas dapat menyajikan laporan keuangannya dalam mata uang asing.
Permasalahan utama dalam hal yang menyangkut masalah valuta asing adalah nilai tukar mana yang digunakan dan bagaimana melaporkan pengaruh dari perubahan nilai tukar dalam laporan keuangan.

MATA UANG FUNGSIONAL
Faktor-faktor yang mempengaruhi suatu perusahaan dalam menentukan mata uang fungsionalnya:
1.      Mata uang
a.       Yang paling mempengaruhi harga jual untuk barang dan jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang dimana harga jual untuk barang dan jasa didenominasikan dan diselesaikan); dan
b.      Dari sautu negara yang kekuatan persaingan dan perundang-undangannya sebagian besar menentukan harga jual dari barang dan jasanya.
2.      Mata uang yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, amterial dan biaya-biaya lain dari pengadaan barang atau jasa (mata uang ini seringkali menjadi mata uang dimana biaya-biaya tersebut didenominasikan dan diselesaikan).
Faktor-faktor lain berikut juga dapat memberikan bukti dari mata uang fungsional suatu entitas:
a.       Mata uang yang mana dana dari aktivitas pendanaan (antara lain penerbitan instrumen utang dan instrumen ekuitas) dihasilkan.
b.      Mata uang dalam mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
Faktor-faktor berikut ini dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional dari suatu kegiatan usaha luar negeri, dan apakah mata uang fungsionalnya sama seperti mata uang entitas pelapor (entitas pelapor, dalam konteks ini, merupakan entitas yang memiliki kegiatan usaha luar negeri sebagai entitas anak, cabang, entitas asosiasi atau ventura bersama):
a.       Apakah aktivitas-aktivitas dari kegiatan usaha luar negeri dilaksanakan sebagai suatu perpanjangan dari entitas pelapor, bukan dilaksanakan dengan otonomi yang signifikan.
b.      Tinggi rendahnya proporsi kegiatan usaha luar negeri terhadap transaksi dengan entitas pelapor.
c.       Apakah arus kas dari kegiatan usaha luar negeri secara langsung mempengaruhi arus kas entitas pelapor dan apakah arus kas tersebut siap tersedia untuk dikirimkan ke entitas pelapor.
d.      Apakah arus kas dari aktivitas-aktivitas kegiatan usaha luar negeri cukup untuk membayar kewajiban instrumen utang yang ada ataupun yang diperkirakan dapat terjadi tanpa adanya dana yang disediakan oleh entitas pelapor.
Ketika indikator-indikator yang telah disebutkan di atas tidak jelas, manajemen akan menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional mana yang paling tepat menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi-transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasarinya.
Jika mata uang fungsional telah ditentukan maka tidak akan berubah kecuali jika ada perubahan pada transaksi, kejadian dan kondisi yang mendasasri pemilihan mata uang fungsional tersebut.

PELAPORAN TRANSAKSI MATA UANG ASING KE DALAM MATA UANG FUNGSIONAL
Transaksi Mata uang Asing
Transaksi mata uang asing adalah transaksi yang didenominasikan atau memerlukan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, termasuk transaksi-transaksi yang timbul ketika suatu entitas:
a.       Membeli atau menjual barang atau jasa yang harganya didenominasikan dalam suatu mata uang asing.
b.      Meminjam atau meminjamkan dana dengan utang atau tagihan didenominasikan dalam suatu mata uang asing; atau
c.       Memperoleh atau melepas aset, atau mengadakan atau menyelesaikan kewajiban yang didenominasikan dalam mata uang asing.
Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, petimbangkanlah pertama-tama istilah mata uang fungsional.
Mata uang fungsional sebuah perusahaan diartikan sebagai mata uang lingkungan ekonomi yang utama dimana perusahaan beroperasi dan menghasilkan arus kas. Jika suatu operasi anak perusahaan luar negeri relative berdiri sendiri dan terintegrasi dalam Negara asing (yaitu sutau anak perusahaan yang menghasilkan produk untuk distribusi setempat), umumnya akan menghasilkan dan mengeluarkan uang dalam mata uang local (Negara-negara domisili). Dengan demikian mata uang local (contoh euro untuk anak perusahaandari suatu perusahaan AS yang berada di Belgia) adalah mata uang fungsionalnya.Untuk menggambarkan perbedaan antara suatu transaksi yang berdenominasi dalam suatu mata uang tetapi diukur dalam mata uang lainnya, misalkan sebuah anak perusahaan AS di Hong Kong membeli persediaan barang dagangan dari Republik Rakyat Cina yang dibayarkan dalam renmimbi. Mata uang fungsional anak perusahaan adalah dollar AS. Dalam kasus ini, anak perusahaan akan mengukur transaksi mata uang asing yang berdenominasi dalam renmimbi ke dalam dollar AS, mata uang yang digunakan dalam catatan bukunya. Dari sudut pandang induk perusahaan, kewajiban anak perusahaan berdenominasi dalam renmimbi, tetapi diukur dalam dollar AS, mata uang fungsionalnya, untuk keperluan konsolidasi.


Pengakuan Awal Transaksi Mata Uang Asing
     Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi.
Nilai tukar spot adalah nilai tukar untuk pengiriman segera. Sedangkan yang dimaksud dengan
tanggal suatu transaksi adalah tanggal pada saat pertama kali, suatu transaksi memenuhi untuk kriteria pengakuan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Untuk alasan praktis, suatu kurs yang mendekati kurs aktual pada tanggal transaksi sering digunakan. Contoh, suatu kurs rata-rata untuk seminggu atau sebulan mungkin dapat digunakan untuk semua transaksi dalam mata uang asing yang terjadi selama periode tersebut. Namun, jika nilai tukar berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs rata-rata untuk suatu periode adalah tidak tepat.
Penerapan pada Tanggal Pelaporan
·         pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup. Kurs penutup adalah nilai tuka r spot pada akhir periode pelaporan. Sedangkan pengertian dari pos-pos moneter adalah unit-unit mata uang yang dimiliki dan aset serta liabilitis yang akan diterima atau dibayarkan dalam jumlah unit mata uang yang pasti atau dapat ditentukan. Contoh dari pos-pos moneter adalah pensiun dan imbalan kerja lainnya yang harus dibayar dalam kas, kewajiban estimasi yang harus dibayar dengan kas serta dividen kas. Yang berbentuk uang
·         pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan berory bentuk aset/ invent
·         pos nonmoneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.

SELISIH KURS
Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari penjabaran sejumlah tertentu satu mata uang ke dalam mata uang lain pada kurs yang berbeda.
Selisih kurs yang timbul pada penyelesaian pos moneter atau pada proses penjabaran pos moneter pada kurs yang berbeda dari kurs pada saat pos moneter tersebut dijabarkan, pada pengakuan awal selama periode atau pada periode laporan keuangan sebelumnya, diakui dalam laba atau rugi dalam periode pada saat terjadinya.
Ketika pos moneter timbul dari transaksi mata uang asing dan terdapat perubahan dalam nilai tukar antara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian, terjadilah sejumlah selisih nilai tukar. Ketika transaksi diselesaikan dalam suatu periode akuntansi yang sama seperti saat transaksi itu terjadi, semua selisih nilai tukar diakui dalam periode itu.
Namun ketika transaksi diselesaikan dalam periode akuntansi berikutnya, selisih nilai tukar yang diakui dalam setiap periode sampai pada tanggal penyelesaian, ditentukan dengan perubahan pada nilai tukar selama masing-masing periode.
Ketika suatu keuntungan atau kerugian pada suatu pos nonmoneter diakui dalam pendapatan komprehensif lain, setiap komponen perubahan dari keuntungan atau kerugian itu harus diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
Sebaliknya, ketika keuntungan atau kerugian pada suatu pos nonmoneter diakui dalam laba atau rugi, setiap komponen perubahan dari keuntungan atau kerugian tersebut harus diakui dalam laba atau rugi.
Pernyataan lain mensyaratkan keuntungan atau kerugian harus diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Contohnya,
 Asset Tetap mensyaratkan beberapa keuntungan atau kerugian yang timbul pada suatu penilaian kembali aset tetap diakui dalam pendapatan komprehensif lain. Karena merupakan pos nonmeneter
Ketika suatu aset diukur dalam mata uang asing mensyaratkan jumlah yang dinilai kembali harus dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal di mana nilai itu ditentukan, yang menghasilkan suatu selisih nilai tukar yang juga harus diakui dalam pendapatan komprehensif income lain.
Selisih nilai tukar yang timbul pada suatu pos moneter yang membentuk bagian dari investasi neto suatu entitas pe lapor dalam suatu kegiatan usaha luar negeri  harus diakui dalam laba atau rugi dalam laporan keuangan terpisah dari entitas pelapor atau laporan keuangan individual dari kegiatan usaha luar negeri, yang mana yang tepat. Dalam laporan keuangan yang memasukkan kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor (misalnya laporan keuangan konsolidasian ketikakegiatan usaha luar negeri adalah suatu entitas anak), selisih nilai tukar harus diakui awalnya dalam pendapatan komprehensif lain dan dikelompokkan kembali dari ekuitas ke laba atau rugi pada saat pelepasan investasi neto. Ketika suatu pos moneter membentuk bagian dari investasi neto suatu entitas pelapor dalam suatu kegiatan usaha luar negeri dan didenominasikan dalam mata uang fungsional dari entitas pelapor, suatu selisih nilai tukar muncul dalam laporan keuangan individual kegiatan usaha luar negeri. Jika pos moneter tersebut didenominasikan dalam mata uang fungsional dari kegiatan usaha luar negeri itu, selisih nilai tukar muncul di dalam laporan keuangan terpisah suatu entitas pelapor. Jika pos moneter tersebut didenominasikan dalam suatu mata uang selain mata uang fungsional baik entitas pelapor atau kegiatan usaha luar negeri, suatu selisih nilai tukar muncul dalam laporan keuangan terpisah entitas pelapor dan dalam laporan keuangan individual kegiatan usaha luar negeri. Selisih nilai tukar tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain pada laporan keuangan yang mencakup kegiatan usaha luar negeri dan entitas pelapor (yaitu laporan keuangan yang didalamnya kegiatan usaha luar negeri dikonsolidasikan, dikonsolidasikan secara proporsional atau dihitung dengan menggunakan metode ekuitas).
Ketika entitas melaksanakan pembukuan dan pencatatannya dalam suatu mata uang selain mata uang
fungsional nya, pada waktu entitas menyiapkan laporan keuangannya, semua jumlah harus dijabarkan ke dalam mata uang fungsional. Hal ini menghasilkan jumlah yang sama di dalam mata uang fungsionalnya seperti yang seharusnya sudah terjadi seandainya pos-pos tersebut telah dicatat diawal dalam mata uang fungsional. Contohnya, pos moneter dijabarkan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs penutup, dan pos nonmoneter yang diukur berdasarkan nilai historis dijabarkan menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi saat diakuinya pos tersebut.

Pengaruh Pajak atas Semua Selisih Nilai Tukar
Keuntungan atau kerugian pada transaksi mata uang asing dan selisih nilai tukar yang timbul pada penjabaran hasil dan posisi keuangan dari suatu entitas (termasuk suatu kegiatan usaha luar negeri) ke dalam suatu mata uang yang berbeda mungkin memiliki pengaruh pajak. Jiidia rugi akan mengurangi pajak juga sebaliknya.

Pengungkapan
 Suatu entitas mengungkapkan:
a.  jumlah dari selisih nilai tukar yang diakui dalam laba rugi kecuali untuk selisih nilai tukar yang timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajarnyamelalui laba atau rugi.
b.  selisih nilai tukar neto diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam komponen ekuitas terpisah, dan juga harus mengungkapkan rekonsiliasi dari selisih nilai tukar tersebut pada awal dan akhir periode.
Mengenai pengungkapan juga :
·         Ketika mata uang pelaporan berbeda dari mata uang fungsional, fakta tersebut harus dinyatakan, bersama dengan pengungkapan mata uang fungsional dan alasan untuk menggunakan suatu mata uang pelaporan yangberbeda
·         Ketika terdapat suatu perubahan dalam mata uang fungsional dari entitas pelapor maupun dari suatu kegiatan usaha luar negeri yang signifi kan, fakta tersebut dan alasan untuk perubahan dalam mata uang fungsional harusdiungkap kan.
·         Ketika entitas menyajikan laporan keuangannya dalam suatu mata uang yang berbeda dari mata uang fungsionalnya,entitas harus menjelaskan bahwa laporan keuangan merekatunduk pada SAK hanya jika entitas mematuhi semua persyaratan dari setiap Pernyataan dan setiap Interpretasi dari Pernyataan yang berlaku termasuk metode penjabaran.
Entitas terkadang menyajikan laporan keuangan nya atau informasi keuangan lainnya dalam suatu mata uang yang bukan mata uang fungsionalnya tanpa memenuhi persyaratannya. Contohnya, suatu entitas dapat melakukan konversi hanya terhadap pos-pos tertentu dari laporan keuangannya. Atau, suatu entitas yang mata uang fungsionalnya bukan mata uang dari suatu ekonomi hiperinflasi dapat melakukan konversi terhadap laporan keuangannya ke dalam mata uang lain dengan menjabarkan semua pos-pos dengan kurs penutup terkini.
·         Ketika entitas menyajikan laporan keuangan atau informasi keuangan lainnya di dalam suatu mata uangyang berbeda baik dari mata uang fungsionalnya maupun dari mata uang pelaporannya, dan persyaratan-persyaratan tidak dipenuhi, entitas harus:
a)      mengidentifi kasikan secara jelas informasi sebagai informasi tambahan;
b)      mengungkapkan mata uang di mana informasi tambahan tersebut disajikan; dan
c)      mengungkapkan mata uang fungsional entitas danmetode penjabaran yang digunakan untuk menentukaninformasi tambahan.

Translasi
Translasi tidak sama dengan konversi. Translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter, seperti halnya sebuah neraca yang dinyatakan dalam pound Inggris disajikan ulang kedalam nilai ekuivalen dollar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi.
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.


Alasan dilakukannya tranlasi adalah sebagai berikut:
1.      Agar para pembaca laporan keuangan mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi perusahaan baik domestik dan luar negeri.
2.      Translasi mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan da kerugian translasi.
3.      Untuk mencatat transaksi matauang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang asing.
4.      Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan dari luar negeri.
5.      Meluasnya peningkataan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di satu negara kepada pengguna di negara lain, yang timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri, melakukan akuisis atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham asingnya.

Ilustrasi Accounting for Sales and Purchases Denominated in a Foreign Currency
The following entries illustrate the method requied by the IASB dan FASB. Assume that a U.S firm imports equipment from Germany on March 1 for € 200,000 when the exchange rate is $ 1.3112 per euro. Payment in euro does not have to be made until April 30. Assume that on March 31, the exchange rate is $ 1.3500 and on April 30 is $ 1.3300. Also, assume that the firm’s books areclosed at the end of the calender quarter.
March 1                       Purchases                                            262,240
                                                Accounts Payable                                           262,240
                                  € 200,000 x 1.3112
March 31                     Foreign Exchange Loss                          7,760
                                                Account Payable                                             7,760
                                  200,000 x (1.3112-1.3500)
April 30                       Account Payable                                 270,000
                                                Foreign exchange gain                                       4,000
                                                Cash (200,000 x 1.3300)                                 266,000
Ketika kita melakukan anlisis akunting dlam ilustrasi;
-          Melakukan transsaksi
-          Melkukan adjstment dengan menambah nilai hutang
-          Mlkkan adjtment dengan pembayaran hutang dengan cash
Illustration: Accounting for Debt Incurred in a Foreign Currency
On January 1, assume that a U.S. firm borrows 2 million Swiss Francs (CHF) for five years at 3 percent interest paid semiannually in Swiss Francs. The principal does not have to be repaid until the end of the loan. Assume also that the loan is adjusted for any exchange rate change every six months. Assume the following excnage rates for the first year:
January 1                     $ 0.8064
June 30                        $ 0.7901
December 31               $ 0.8839
The average exchange rate for the six months was $ 0.79825 and the second six months it was $ 0.8370.
The journal entries for the first six months would be as follows:
January 1                     Cash                                                                1,612,800
                                                Notes payable / pinjaman                                            1,612,800
June 30                        Notes Payable                                                      32,600
                                    Foreign Exchange Gain/ perbedaan kurs                                     32,600
                                    (CHF 0.7901-0.8064) x CHF 2 million

                                    Interest Expense                                                 23,948
                                                Foreign exchange gain                                            245
                                                Cash                                                                   23,703
                                    CHF 2,000,000 x (0.03/2) = 30,000 x 0.79825 = $ 23,948
                                    CHF 30,000 x 0.7901 =$ 23,703
December 31               Foreign Exchange loss                                    187,600
                                                Notes payable                                                 187,600
                                    (0.8839-0.7901) CHF 2 million
                                    Interest expense                                                25,110
                                    Foreign Exchange loss                                       1,407
                                                Cash                                                                26,517
                                    CHF 30,000 x 0.8370 = $ 25,110
                                    CHF 30,000 x 0.8839 = $ 26,517
Perhatikan bahwa average exchange rate digunakan untuk menghitung interest expense dan Foreign Exchange Gain atau loss adalah selisih antara interest expense dan cash yang dibayarkan untuk interest pada kurs spot pada tanggal pembayaran.

Ilustrasi translasi
Facts
BritCo, a wholly owned U.K. subsidiary of DollarCo, incorporates when exchange rate is £1 = US$1.10; Other exchange rates are:
January 1, Year 6 £1 = US$1.20
December 31, Year 6 £1 = US$1.40
Average for Year 6 £1 = US$1.30
Receivables, payables, and noncurrent liability amounts are denominated in local currency
Dollar balance of Retained Earnings at December 31, Year 5, is $60,000
Cumulative Foreign Exchange Translation Adjustment at December 31, Year 5, is $30,000 (Cr.)
BritCo’s December 31, Year 6, trial balance conforms to DollarCo’s accounting principles; the pound (£) is the functional currency of BritCo:

Debit
Credit
Cash
£0,100,00

Account Receivable
300,000

Inventory, at cost
500,000

Prepaid Expense
25,000

PPE (net)
1,000,000

Long term note Receivable
75,000

Account Payable

£0,500,000
Current Portion of long term debt

100,000
Long Term Debt

900,000
Capital Stock

300,000
Retained Earning, January, Year 6

50,000
Sales

5,000,000
Cost of Sales
4,000,000

Depreciation
300,000

Other expenses
550,000

TOTAL
£6,850,000
£6,850,000

Sales, purchases, and all operating expenses occur evenly throughout the year—accordingly, cost of sales is convertible by use of the average rate
Income tax consequences, if any, are ignored





BritCo
Translated Balance Sheet and Income Statement


£
Exchange Rate
Code
US $
Balance Sheet
Mata uang asli


Translasi ke dolar
Cash
100,000
1.4
C
140,000
Account Receivable
300,000
1.4
C
420,000
Inventory, at cost
500,000
1.4
C
700,000
Prepaid Expense
25,000
1.4
C
35,000
PPE (net)
1,000,000
1.4
C
1,400,000
Long term note Receivable
75,000
1.4
C
105,000
Total Asset
2,000,000


2,800,000
Account Payable
500,000
1.4
C
700,000
Current Portion of long term debt
100,000
1.4
C
140,000
Long Term Debt
900,000
1.4
C
1,250,000
Total Liabilities
1,500,000

2,100,000
Capital Stock
300,000
1.1
H
330,000
RetainedEarnings:




    Balance,1/1/year 6
50,000

B
60,000
Current Year net income
150,000

F
195,000
Balance,12/31/year 6
200,000



Cummulative foreign exchange




    Translation adjustment:




   Balance, 1/1/year 6


B
30,000
Current year translation adjustment


G
85,000
   Balance, 12/31/year 6



115,000
Total Stockholders’ equity
500,000

700,000
Total Liabilities and Equity
2,000,000


2,800,000








Income Statement




Sales
5,000,000
1.3
A
6,500,000
Cost of Sales
(4,000,000)
1.3
A
(5,200,000)
Depreciation
(300,000)
1.3
A
(390,000)
Other expenses
(550,000)
1.3
A
(715,000)
Net Income
150,000

195,000



*Translation code or explanation: C = Current rate. H = Historical rate. A = Average rate. B = Balance in U.S. dollars at the beginning of
the period. F = Per income statement. G = Amount needed to balance the financial statements.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar